KH MAMUN MUROD
Segala puji milik Alloh SWT. Yang telah memberi hidup dan kehidupan, Sholawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah atas nabi besar Muhammad SAW. Keluarga para sahabat, ta’biin dan ta’biat hari ini sampai hari kiamat. Aamin.
Salah satu watak dunia adalah kekurangan dan keterbatasan artinya tidak ada yang sempurna yang abadi, karena itu semuanya milik Alloh, dalam kenyataan hidup hampir semua orang kesulitan mengakhiri hidup dengan yang lebih baik (Khusnul Khotimah), untuk itulah peran agama sangat di butuhkan, apalagi zaman sekarang yang disebut zaman serba modern di tambah era globalisasi saat ini sehingga seolah-olah kit dihipnotis oleh keadaan hampir di bikin tidak berdaya, sementara memori dalam otak kita adalah file-file lama, maka tidak jarang orang kebingungan untuk menyatukan alam pikiran dengan kenyataan, ditambah masih rendahnya tingkat pendidikan, sehingga Emosional itu mudah tersulut sumpah serapahpun tidak biasa di hindarkan, maka jangan heran konplip-konplik internalpun terjadi dimana-mana, hubungan Orang Tua dengan anak tidak nyaman, Suami Istri tidak harmonis, Atasan dan bawahan tidak nyambung dan seterusnya.
Keruwetan menghadapi kenyataan hidupmenjadi sebab orang bingung menyimpulkan hidup, seperti orang membangun rumah, sudah berdiri tapi tidak ada biaya untuk tahap akhir ( Finising / Husnul Khotimah )
Adapun tanda-tanda Husnul Khotimah itu adalah :
a. Ke Imanan yang sampai ketahap Yaqin, yaitu hilangnya keraguan tentang keangungan kemaha kuasaan Alloh SWT.dan sebagainya, sehingga iman menjadi rasa mendarah daging ke seluruh tubuh yang mengakibatkan timbulnya Husnudzon kepada Alloh dan hamba-hamba Nya.
b. Ke Taqwaan yang meningkat, adalah menjadi orang yang setia kepada Alloh dan Rosulnya, sehingga menjadi kecintaan ( Mahabbah ) dan kerinduan ( Syauq / Tasyawuq )
c. Ke Ikhlasan yang tinggi adalah apapun yang kita kerjakan semata-mata hanya untuk mengharap keridhoan Alloh SWT.
Karena Ikhlas itu sendiri menurut para Ulama terbagi menjadi 3 tingkatan,
Pertama : Ikhlas Mubtadiin ( Belajar Ikhlas )
Kedua : Ikhlas Abidin ( Sudah bisa Ikhlas )
Ketiga : IKhlas Arifin ( Sudah biasa Ikhlasnya )
d. Ke Shobaran yang luas, adalah kemampuan untuk mengendalikan diri (emosi) dalam menghadapi beratnya 3 hal
Pertama : Dalam menjalankan Perintah Alloh SWT.
Kedua : Dalam beratnya menjauhi larangan Alloh SWT.
Ketiga : Dalam beratnya menghadapi ujian / musibah dan bencana
Itu semua perlu kelapangan dada agar semuanya bisa mengisi sudut-sudut relung hati kita sesuai denga posisi dan keadaan masing-masing, hasilnya tetap tegar, segar dan mengerti.
e. Ke Istiqomahan yang handal adalah terjadinya Kontinuitas yang setabil dalam menjalankan Ibadah kepada Alloh SWT. Maka apapun bentu ke khawatiran, prasangka, celah-celah hidup dan lain lain akan terlapisi dengan cahaya wajah yang Khusu dan tawadho.
. Kesimpulannya bahwa meningkatnya Iman, Ke Taqwaan, Ke Ikhlasan, Ke Shobaran dan Ke Istoqomahan. Menjadi tanda Husnul Khotimahnya seseorang sehingga siapapun akan merasakan terang benerangnya hidup ini, karena hati kita “Musyahadah” menyaksikan keindahan takdir Alloh, baik kepada diri kita maupun kepada orang lain.
Mudah–mudahan walaupun tausiyyah ini singkat namun manfaatnya, terutama menjadi Motivasi bagi Pesantren “Petuah Lansia” untuk mewujudkan cita-cita bersama yaitu menggapai hidup yang bersih dari dosa, penuh ampunan Alloh SWT. Dengan meng akhiri hidup “Husnul Khotimah” .
Mohon maaf atas segala kekuranganya.
Mesjid Raya Batam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar